Sunday, July 14, 2019

Solusi Bila Si Kecil Diare Dengan Cara Alami

Posted by Kania Safitri at 5:02 PM
Hello Mom…

Semenjak punya anak tentunya aku sebagai orang tua sering khawatir kalau si Kecil terserang penyakit. Hampir semua orang mungkin pernah menderita diare. Diare bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Dulu waktu Safa menderita diare, sebagai ibu yang kesehariannya dirumah pasti sedih kalau melihat anaknya sedang sakit. Saat kaka Safa menderita diare kaka Safa menangis dan rewel. Selain itu, bahaya dari diare adalah dehidrasi dan menjadi salah satu penyebab kematian di negara berkembang, termasuk Indonesia. Wah aku sendiri sempet panik lho Mom… saat kaka Safa terserang penyakit diare.

Mungkin bagi sebagian orang penyakit diare adalah penyakit biasa, yang menganggap nanti juga bakal sembuh. Padahal diare nggak bisa di sepelekan, kalau lama ditangani nyawa taruhannya. Menurut survey kesehatan nasional pada tahun 2011 diare pernah berada di urutan ke-2 yang banyak menyebabkan kematian pada anak-anak. Jadi penyakit ini harus di waspadai. Meskipun penyuluhan sudah sering dilakukan tapi kalau kita sendiri nggak sadar dan peduli dengan penyebab dan cara mengatasinya akan sulit untuk dicegah lho Mom…

Diare adalah buang air besar yang frekuesinya lebih sering dan konsistensi tinja lebih encer dari biasanya. Selama terjadi diare, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat. Pada saat yang bersamaan, usus kehilangan kemampuannya untuk menyerap cairan dan elektrolit yang diberikan kepadanya. Pada kasus yang ringan dimana proses penyerapan belum terganggu, berbagai cairan yang diberikan kepadanya dapat mencegah dehidrasi. Lebih kurang 10% diare disertai dehidrasi /kekurangan cairan secara berlebihan. Bayi dan anak yang lebih kecil lebih mudah mengalami dehidrasi dibanding anak yang lebih besar dan dewasa. Oleh karena itu, mencegah atau mengatasi dehidrasi merupakan hal penting dalam  penanganan diare pada anak

Selain karena faktor makanan yang kurang higienis, ada sejumlah faktor lain penyebab terjadinya diare pada anak, yakni:
1. Infeksi virus. Rotavirus turut berperan menyebabkan diare. Data WHO menyebutkan, sekitar 20 persen diare pada anak usia 6-24 bulan disebabkan oleh virus ini.

2. Infeksi bakteri. Bakteri seperti Vibrio cholera, Salmonella, maupun Escherichia coli juga menyebabkan kasus diare anak.

3. Antibiotik. Jika anak mengalami diare selama pemakaian antibiotik, bisa jadi hal ini berhubungan dengan pengobatan yang sedang dijalaninya. Antibiotik berperan membunuh bakteri baik dalam usus. Moms bisa konsultasikan pada dokter mengenai hal ini.

4. Parasit. Infeksi akibat parasit meski sangat jarang juga dapat menyebabkan diare. Penyakit giardiasis misalnya. Penyakit ini disebabkan parasit mikroskopik yang hidup dalam usus. Gejala giardiasis diantaranya adalah banyak gas, tinja yang sangat banyak dan berbau busuk, perut kembung, serta diare.

5. Makanan dan minuman. Makanan atau minuman yang terlalu pedas, masam, atau asin bisa menjadi penyebab diare.

6. Alergi makanan. Alergi makanan, seperti telur, kacang, atau ikan, bisa menyebabkan berbagai reaksi, salah satunya diare. Namun, sifatnya singkat atau hanya terjadi beberapa jam sampai makanan yang dikonsumsi dikeluarkan tubuh.

7. Intoleransi Laktosa. Tubuh menolak makanan atau minuman olahan susu, sehingga mengakibatkan diare pada anak.

Mom tau gak siy kalau kalau menderita diare kurang dari 14 hari, penderita mengalami diare akut dan jika lebih dari 14 hari, sudah dipastikan penderita mengalami diare kronis/persisten. Selain itu ada 3 derajat dehidrasi diare yang tak kalah pentingnya untuk diketahui;
1. Diare Tanpa Dehidrasi, ciri-cirinya jika pada Balita, ia tetap aktif, memiliki keinginan untuk minum seperti biasa, mata tidak cekung, dan tingkat kelenturan kulit kembali segera. Namun, Balita akan kehilangan cairan <5% dari berat badan.
2. Diare Dehidrasi Ringan/Sedang, biasanya Balita mengalami gelisah atau rewel, mata cekung, rasa haus meningkat, tingkat kelenturan kulit kembali lambat, dan kehilangan cairan 5-10% dari berat badan.
3. Diare Dehidrasi Berat, ditandai dengan lesu/lunglai, mata cekung, malas minum, tingkat kelenturan kulit kembali sangat lambat > 2 detik, dan kehilangan cairan >10% dari berat badan.

Sebelum panik membawa si Kecil ke rumah sakit, jika si Kecil terserang diare dapat lakukan perawatan ini di rumah untuk mengatasi diare.

Beri minum dan makan
Minuman seperti jus buah segar, air kelapa, atau air putih dapat menggantikan cairan yang sudah terbuang saat anak BAB. Jika anak muntah, sebaiknya tunggu hingga 10 menit, kemudian mulai lagi memberinya minum secara perlahan dan sedikit demi sedikit. Makanan tetap perlu diberikan pada anak yang sedang diare. Meskipun ia menolak, usahakan agar Si Kecil mau makan sedikit namun sering. Makanan yang masuk bertujuan untuk memberikan energi yang surut ketika anak diare serta membantu anak tidak kehilangan berat badan berlebihan. Berikan Si Kecil makanan yang lunak, seperti bubur nasi, bubur kacang hijau, ikan atau daging yang dimasak hingga lembut.

Hindari pemberian makanan pedas, digoreng, atau mengandung tinggi serat yang dapat memperparah penyakit ini. Jangan lupa cukupi kebutuhan cairannya dengan memberikan air putih, susu, atau hidangan berkuah.

Larutan oralit
Oralit merupakan kombinasi antara garam dengan air putih. Fungsinya membantu tubuh menggantikan cairan yang hilang akibat diare. Moms juga bisa berikan larutan gula dan garam. Buat dengan cara melarutkan air putih dengan enam sendok teh gula yang dicampur dengan setengah sendok teh garam.

Obat Diare Herbal
Pemberian obat diare anak tidak boleh sembarangan. Tapi Mom tak perlu cemas saat buah hati mengalami diare, Entrostop Herbal Anak hadir untuk mengatasi diare pada anak. Obat diare anak pertama di Indonesia.
Entrostop Herbal Anak mengandung berbagai bahan alami. Daun jambu biji dan ekstra daun teh menghentikan diare dan mencegah sekresi air penyebab dehidrasi. Ekstra kunyit  mengatasi perut kembung, mual dan mulas. Ekstra jahe berfungsi menghangatkan tubuh. Entrostop Herbal Anak sendiri diproduksi oleh Kalbe Farma dalam bentuk sirup rasa jambu yang disuka anak-anak sehingga mudah dikonsumsi dengan nyaman. Entrostop Herbal Anak  bisa ditemukan di apotik, swalayan dan berbagai toko obat terdekat tanpa harus menyertakan resep dari dokter.
Kandungan Entrostop Herbal Anak
Entrostop Herbal Anak mengandung zat aktif dengan nama dibawah ini:
- Ekstrak daun Jambu biji
- Ekstrak curcuma domestica
- Ekstrak camellia sinensis
- Ekstrak zingiber rhizoma

Fungsi Entrostop Herbal Anak
Secara umum, Entrostop Herbal Anak dapat digunakan untuk membantu mengobati dan mengurangi perkembangan dari beberapa jenis penyakit, contohnya:
- Melancarkan sistem pencernaan penderita anak
- Melancarkan proses buang air besar anak
- Mengatasi diare pada anak
- Membantu memadatkan feses dan menghentikan buang air besar berlebihan
Dosis Penggunaan Entrostop Herbal Anak
Dengan tujuan untuk membantu dan memeprcepat proses penyembuhan penyakit diatas, Entrostop Herbal Anak perlu diterapkan sesegera mungkin dengan beberapa macam kondisi. Berikut beberapa jenis dosis yang bisa disesuaikan dalam penggunaan Entrostop Herbal Anak:
- Untuk pengguna usia anak, dapat digunakan Entrostop Herbal Anak sebanyak 3 kali sehari sebanyak 1 sachet setelah buang air besar
- Untuk pengguna usia dewasa, dapat digunekana Entrostop Herbal Anak sebnyak 3 kali sehari 2 sejumlah 2 sachet setelah buang air besar
Nah Mom… untuk tindakan selanjutnya jika si Kecil menderita diare berkelanjutan segera ke Rumah Sakit jika:
- Diare berlangsung lebih dari 2 hari.
- Beberapa kali mengeluarkan tinja cair dalam 1 jam.
- Tinja yang keluar berwarna kemerahan, yang artinya bercampur dengan darah.
- Sering muntah-muntah.
- Tubuh anak demam hingga lebih dari 39 derajat C.
- Anak haus tapi menolak ketika diminta minum cairan atau air.
- Tubuh sangat lemas, bahkan sampai tidak memiliki tenaga.

Menurut aku alangkah baiknya jika dapat mencegah daripada mengobati si Kecil akibat terserang diare. Dukung stimulasi anak-anak untuk mencuci tangan dengan baik dan rutin, terutama setelah menggunakan toilet atau setiap akan menyentuh makanan. Tunjukkan kebiasaan sehari-hari dengan mencuci buah dan sayuran hingga bersih sebelum dimakan. Selain itu, lindungi si Kecil dari kontaminasi bakteri dengan menyediakan air minum dan bekal makanan yang dibuat sendiri di rumah.


Bagi aku sebagai orang tua yang pernah mengalami anaknya menderita diare hal ini sebagai pelajaran agar tidak lagi makan sembarangan atau tidak bersih. Sebab, diare tidak hanya menghambat aktivitas bermain dan bereksplorasi, tapi juga mengganggu proses belajar dan tumbuh kembangnya.


0 comments:

Post a Comment

 

Beauty Diary Kania Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting